Analisis SEM atau Structural Equation Modeling dapat dipermudah dengan Lisrel dan Amos. Namun, sebelum membahas mengenai software apa yang cocok digunakan untuk analisis SEM, saya akan membahas secara ringkas bagaimana konsep mengenai SEM itu sendiri. SEM adalah salah satu teknik analisis statistik yang bertujuan untuk menguji hubungan kausalitas antara satu atau lebih variabel laten eksogen terhadap satu atau lebih variabel laten endogen. Apa yang dimaksud dengan variabel laten eksogen dan Endogen? Variabel laten eksogen adalah variabel penyebab yang tidak dapat diamati secara langsung. Sedangkan variabel laten endogen adalah variabel akibat yang tidak dapat diamati secara langsung. mengapa disebut laten atau tidak dapat diamati secara langsung? Memang kita tidak dapat mengukur secara langsung variabel tersebut. Sebagai contoh adalah variabel motivasi. Kita tidak dapat mengukur secara langsung motivasi seseorang itu seperti apa, kecuali melalui indikatornya. Berbeda halnya jika kita ingin mengukur berat badan, kita dapat mudah mengukurnya melalui ukuran kilogram dan itu hanya memiliki satu ukuran.
Analisis SEM cocok digunakan untuk mengukur hubungan kausalitas variabel yang tidak dapat diukur secara langsung seperti motivasi, kinerja, sikap, persepsi dan variabel-variabel sosial lainnya. Melalui analisis SEM baik melalui Lisrel maupun melalui Amos dapat memetakan pola hubungan antar variabel ini. Kedua software ini dapat mengukur pola hubungan antara variabel laten dan pola hubungan antara variabel laten dengan indikatornya. Koefisien bobot antara variabel laten menunjukkan pengaruh sebuah variabel laten terhadap variabel laten lainnya. Sementara hubungan antara variabel laten dengan indikator dapat dilihat melalui koefisien bobotnya. Ini menunjukkan seberapa besar indikator-indikator yang ada mampu merepresentasikan variabel latennya.
Software Lisrel dan Amos tidak memiliki perbedaan yang signifikan dalam melakukan analisis SEM. Keduanya sama-sama powerful dalam meng-generate model SEM. Perbedaannya hanya pada masalah pengoperasian secara teknis. Jika peneliti hendak menggunakan lisrel setidaknya diperlukan kemampuan dasar logika pemograman. Namun jangan khawatir dahulu karena pada program Lisrel ini, kita dapat mengoperasikannya melalui menu yang sudah ada. Walaupun jika dibandingkan dengan sintax, maka pengoperasian lisrel akan menjadi lebih singkat. Sofware lisrel akan langsung memunculkan gambar model lisrel secara otomatis ketika syntax di-running dengan benar. Sementara pada software Amos, seorang penguna tidak perlu memahami dasar-dasar logika pemrograman karena memang tidak ada sama sekali syntax pemograman yang dibutuhkan untuk me-running sebuah model. Pengguna cukup menggambar model secara manual. Kemudahan ini dapat sekaligus menjadi kekurangan sofware Amos. Menggambar model yang complicated dapat menjadi pekerjaan yang cukup membosankan. Telebih pengguna harus mendefinisikan nama indikator dan error yang menyertainya.
Pada akhir output kedua software Lisrel dan Amos ini, akan disajikan fitness analisis model SEM apakah model hipotesis yang diajukan sesuai dengan data sampel atau tidak. ukuran-ukuran yang ditampilkan yaitu Chi Square, RMSEA, GFI dan ukuran kecocokan lainnya. Ukuran-ukuran ini menjelaskan gap antara model hipotesis dengan data sampel. Beberapa ukuran lainnya menunjukkan tingkat estimasi yang dimanifestasikan melalui error. Model yang baik adalah yang gap antara model hipotesis dengan model data sampelnya tidak sangat berbeda. Namun demikian, jika pun model hipotesis memiliki gap yang jauh dengan data lapangan, maka Lisrel dan Amos mampu melakukan analisis eksploratori melalui rekomendasi model SEM yang paling mendekati data lapangan.
Demikian penjelasan singkat mengenai penggunaan software Lisrel dan Amos pada analisis SEM. Semoga bermanfaat!
Bermasalah dengan SEM? kontak kami di 081318082288